Kementan Perkuat Sinergi dengan Kodam V Brawijaya Mendukung Percepatan LTT dan PAT Jawa Timur
SURABAYA - PJ Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Jawa Timur Dr. drh Agus Susanto, M.Si bersama dengan Direktur Aneka Kacang dan Umbi Dr. Enie Tauruslina Amrullah berkesempatan bertemu Asisten Teritorial (Aster) Kodam V Brawijaya Kolonel Inf. Heri Bambang Wahyudi didampingi oleh Wakil Asisten Teritorial (Waaster) bertempat di Ruang Asisten Teritorial Kodam V Brawijaya Surabaya (25/09/2024). Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan koordinasi, kolaborasi dan sinergi percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan PAT padi di wilayah Jawa Timur.
Hadir pada pertemuan sinergi percepatan tersebut a.l. Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan, BSIP Jawa Timur, Perwira Kodam V Brawijaya serta jajaran, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Seperti diketahui, Luas Tambah Tanam (LTT) dan Penambahan Areal Tanam (PAT) merupakan program Strategis Kementerian Pertanian yang mana salah satunya melalui kegiatan pompanisasi air untuk mengaliri lahan yang kering, sehingga perlu dilakukan sinergi terhadap seluruh pihak terkait.
Sinergi percepatan ini dilaksanakan untuk mengejar pertambahan produksi padi dan realisasi bantuan irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan di Provinsi Jatim. Sejalan dengan komitmen Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PSIPKH) Dr. drh. Agus Susanto, M.Si meyebutkan bahwa PSIPKH selaku PJ Satgas Darurat Pangan di Jatim mendukung penuh dan mensupport semua kegiatan yang berkaitan dengan PAT dan LTT serta mendukung program ketahanan Pangan Pemerintah Republik Indonesia.
“Saat ini program Pompanisasi hampir memasuki waktu injury time sehingga mari kita bergandengan tangan dan bersinergi mensukseskan kegiatan Kementan khsusunya yang ada di Jawa Timur”, ujar pria yang disapa Agus tersebut.
Sebagai salah satu penghasil beras Nasional Nomor 1, Jawa Timur mampu menyediakan beras untuk menghidupi hajat hidup masyarakat Indonesia. Hal ini yang mendorong TNI khususnya di Kodam V Brawijaya untuk mendukung secara penuh seluruh program dari Pemerintah Republik Indonesia khususnya Kementerian Pertanian. “Ini kerja Merah Putih”, tegas Asterdam Kolonel Inf. Heri Bambang Wahyudi
“Jiwa patriot dan gotong-royong sudah dimiliki masyarakat Jawa Timur sejak jaman dulu sehingga dukungan semua pihak baik dari TNI, Stakeholder dan Petani Jawa Timur harusnya bukan perkara sulit”, tandasnya.
Kepala PSIPKH juga menambahkan bahwa dukungan petugas pengolah data yang telah ditunjuk di masing-masing Kabupaten/Kota juga mutlak diperlukan. Artinya bahwa pelaporan yang sudah dikumpulkan harus dipastikan terupload dan terdata di aplikasi Pusdatin. “Hal ini penting karena akan sia-sia jerih payah petani dalam menanam padi apabila sampai tidak terlapor/terupload di laporan Pusdatin” pesan Kapus.
Selain itu Kepala PSIPKH juga menyampaikan terkait adanya pintu air peninggalan Belanda yang sudah tidak termanfaatkan di Desa Kedungcangkring Kec Jabon Tanggulangin Sidoarjo. Bantuan dan peran serta TNI diperlukan dalam menindaklanjuti hal tersebut dan berkoordinasi dengan BBWS, PU, dan stakeholder terkait agar dapat termanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar.
Menindaklanjuti hal tersebut, Asterdam segera menginstruksikan Komandan Kodim untuk dapat mensurvei di lokasi dimaksud serta mengidentifikasi permasalahan, dan kendala di lapangan yang mana wilayah tersebut masuk dalam wilayah Kodim 0816 Sidoarjo.
Pada kesempatan yang lain, Kepala PSIPKH bersama Dinas Pertanian Kab Sidoarjo dan perangkat desa sekitar lokasi langusng melakukan tinjauan ke lokasi bendungan tersebut. (BAR/DAH)